Christopher Farrel & Kecilin
Dari berita diketahui bahwa Christopher Farrel, pendiri startup Kecilin, menghilang di laut lepas pantai Bantul, Yogyakarta. Berikut catatan saya setelah melakukan sedikit investigasi.
Masalah Teknologi yang Diklaim Kecilin
Kecilin adalah startup yang mengklaim memiliki teknologi kompresi data. Saat saya cek, situsnya tidak bisa diakses, tetapi ada subdomain demo.kecilin.id yang isinya seperti ini:
Saya coba mengunggah satu file JPEG, dan situsnya memberikan file hasilnya yang lebih kecil sampai sekitar seperempatnya. Namun tidak ada yang istimewa mengenai hal ini. Hal yang sama bisa dengan mudah dilakukan misalnya dengan perintah seperti:
magick input.jpg -quality 20 output.jpg
Bagian mana yang melibatkan "advanced compression engine" yang mereka klaim? Dari demo, tidak ada yang bisa saya lihat. Seandainya ada compression engine yang proprietary, seharusnya saya perlu melakukan instalasi aplikasi viewer khusus di komputer saya, tetapi tidak perlu. Demo tersebut memperkecil gambar hanya dengan cara mengurangi kualitas JPEG, tidak ada yang istimewa.
Pendanaan
Walaupun tidak ada kejelasan mengenai teknologinya, Kecilin bisa sampai mendapatkan pendanaan dari Mandiri Capital Indonesia dan BNI Ventures sebesar Rp 60 milyar.
Awal Mula
Berikut kutipan berita dari ANTARA:
Karena susah dalam menerangkan apa sih ini dan apa sih impact-nya, dan akhirnya muncul juga ide untuk open source, aku taruh di GitHub, akhirnya ada undangan dari Google," ujar dia.
Farrel akhirnya bertolak ke markas Google di Mountain View, California, Amerika Serikat, pada 14 Februari 2017. Dalam sebuah summit, Farrel diminta untuk mempresentasikan algoritma core temuannya.
Akun GitHubnya adalah ChFarrelMK, dibuat pada bulan Agustus 2015. Sebelum tanggal 14 Februari 2017 tidak ada aktivitas yang signifikan di sana. Walaupun bisa saja dihapus.
Repository yang berhubungan dengan kompresi data baru mulai ada di akhir 2017:
- ChFarrelMK/python-zstd
- SqueezeNet-Deep-Compression
- ChFarrelMK/fractal-image-compression
- ChFarrelMK/NN_compression
Tetapi semuanya adalah fork dari proyek lain, tidak ada yang buatan dia sendiri, dan tidak ada pull request dari dia.
Hanya ada dua repo non-fork:
- ChFarrelMK/chfarrelmk, ini hanya GitHub Pages yang tidak ada isinya.
- ChFarrelMK/optimizevideo, ini juga fork, yang di-fork bukan melalui fitur fork GitHub.
Di repository lain yang terkait Kecilin juga tidak ada commit yang berasal dari dia.
Klaim Mengenai Teknologi Kompresi
Salah satu klaim:
Bisnis utama Kecilin.id adalah membuat aplikasi pengompresan data. Misalnya, dari yang awalnya data berukuran 3 Tera menjadi 6 MB tanpa mengubah kualitas. Padahal ZIP baru bisa mengubah 50%-nya. Untuk kualitasnya sendiri pernah dibuktikan oleh Oracle, sebuah perusahaan developer IT yang berada di RedWood City, California.
— Mengecilkan Ruang - Sharing Session #2 bersama Christopher Farrel.
Dari 3 TB menjadi 6 MB artinya ratio kompresinya sebesar 0.0002% yang sangat tidak realistis. Seandainya itu salah ketik dan seharusnya 3 GB, maka ratio-nya menjadi 0.2%, dan masih sangat tidak realistis.
Untuk perbandingan dengan algoritma kompresi yang ada saat ini, bisa dilihat misalnya di Comparison of Compression Algorithms (LinuxReviews). Dengan target file source code kernel Linux, algoritma kompresi terbaik adalah XZ dengan ratio kompresi 110 MB / 939 MB = 11.7%.
Kesimpulan Saya
Kesimpulan saya, kejadian ini mirip dengan kasus pembangkit listrik kedondong dulu itu.
-
Christopher Farrel dulu adalah anak muda berbakat, punya percaya diri sangat tinggi, tapi sama sekali tidak memiliki pengalaman
-
Dia punya karya sangat bagus untuk tingkat science project, tetapi keliru dia nilai jauh di atas itu. Dia pikir karyanya kelas dunia.
-
Orang-orang dewasa di sekitarnya tidak memahami apa yang dia kerjakan, hanya tahu itu bagus. Jadi bukannya mengarahkan sesuai dengan proporsinya ke arah yang positif, tapi malah memupuk illusory superiority-nya.
-
Lalu ada media massa yang bahas, dan dikutip media massa lainnya, lalu dikutip media massa lainnya, dan seterusnya sampai menjadi hype. Sayangnya tak ada satu pun yang melakukan verifikasi, misalnya mencari project GitHub mana yang menjadikan dia dilirik Google. Harusnya tidak sulit. Akun GitHub-nya pun tak memiliki banyak cendol untuk orang dengan reputasi seperti yang diberitakan.
-
(Mungkin) kemudian ada petinggi negara ini yang juga tak memahami apa yang dia kerjakan, tapi terpengaruh dengan hype-nya. Kemudian dia beri referensi ke Mandiri & BNI untuk mendapatkan pendanaan sampai 60 milyar.
-
(Mungkin) dari koneksi yang sama mereka juga mendapatkan klien dari lembaga pemerintah, militer, BUMN, dan PSSI.
-
(Mungkin) suatu saat ada dari mereka yang menyadari bahwa tak mungkin dia bisa deliver, atau tidak sesuai ekspektasi. Lalu kemudian memberi ultimatum.
-
(Mungkin) lalu dia dikeluarkan oleh board-nya sendiri.
-
Lalu dia pinjam uang untuk menyelesaikan proyeknya, tapi karena ekspektasinya terlalu tinggi dan tidak realistis, dia tetap tidak mampu.
-
Kemudian dia menghilang. Entah karena bunuh diri, atau kabur.
Jadi itulah cerita bagaimana negara ini bisa kehilangan anak muda berbakat yang sebenarnya memiliki potensi besar untuk berkontribusi positif.
Dilema
Mungkin saja bukan tidak ada orang dewasa yang paham dan menyadari bahwa apa yang diklaim tidak layak mendapatkan pendanaan sampai 60 milyar. Tapi orang-orang tersebut akan berada di posisi yang dilematis:
- Jika jujur dan 'tega', maka akan dianggap tidak nasionalis, tidak mendukung karya anak bangsa, dan hal-hal semacamnya.
- Yang diklaim selama ini hanya samar-samar, tidak ada konkretnya. Jadi ada risiko kecil bahwa mungkin saja klaim tersebut benar, dan kita yang salah.
- Semua orang 'mendukung' dia, hanya kita yang tidak.
Akibatnya, banyak yang memilih untuk cari aman dan diam.
Lain-lain
Dari pencarian, judul makalah yang dia sampaikan ke Google adalah "Data Compression using EG and Neural Network Algorithm for Lossless Data", tetapi yang ada di Internet hanyalah media massa yang saling kutip.
Kasus ini sering terjadi. Masalahnya jika kita yang ahli dan berpengalaman mengatakan pendapat kita dengan jujur pada tahun 2017 dulu, maka kita akan dianggap "tidak nasionalis", "tidak mendukung karya anak bangsa", dan sebagainya.
Sudah pernah nonton film seri Silicon Valley? Ada kemiripan dengan kasus ini. Serial tersebut bercerita tentang anak muda yang membuat aplikasi Pied Piper yang memiliki algoritma kompresi data yang revolusioner.
Daftar Klien Kecilin diketahui menggunakan pencarian Google site:kecilin.id. Beberapa sudah tidak bisa diakses, tetapi masih ada di hasil pencarian. Yang saya lihat adalah: Pegadaian, BTN, Telkomsel, Telin, Antam, BNI, Mandiri, Polda, Pelni, KPP, Adhikarya, PSSI. Semua adalah lembaga yang berhubungan dengan pemerintah, tidak ada yang dari luar pemerintah. Beberapa hari setelah kasus ini, hampir semua sudah tidak lagi bisa diakses.
Update 2025-02-25
Hanya beberapa hari setelah kasus ini, dua investor pelat merah yang mendanai Kecilin, yaitu Mandiri Capital Indonesia dan BNI Ventures, kini disimpan di bawah manajemen Danantara. Tulisan ini tidak membahas lebih lanjut mengenai hal tersebut, namun dapat kita katakan salah satu penyebab masalah ini adalah kegagalan Mandiri Capital dan BNI Ventures dalam melakukan due diligence. Sedangkan Danantara akan mengelola dana yang jauh lebih besar daripada yang diinvestasikan ke Kecilin.