Penyebutan Inggris di Bahasa Indonesia
Teori saya mengapa Indonesia menggunakan istilah 'Inggris' untuk menyebut 'United Kingdom'.
Bahasa-bahasa Eropa Barat menggunakan sistem demonim, mereka menggunakan istilah berbeda untuk menyebut warga negara dan untuk menyebut nama negaranya. Sebaliknya, bahasa di Nusantara menggunakan istilah yang sama; kita hanya akan menyebut penduduk di Indonesia dengan sebutan 'orang Indonesia'.
Dulu kita bertemu pertama kali dengan orang Eropa jauh sebelum tahu negaranya. Karena mereka menyebut diri mereka sendiri dengan sebutan 'English' dan 'Hollander', maka kita berasumsi istilah tersebut sama dengan nama negara mereka, sesuai dengan kebiasaan lokal.
Nama Negara | Nama Penduduk | Setelah Diserap |
---|---|---|
England | English | Inggris |
España | Español | Spanyol |
Portugal | Português | Portugis |
France | Français | Prancis |
Holland | Hollander | Belanda |
Kasus United Kingdom
Bangsa Inggris pertama kali ke Nusantara pada abad 16-17. Saat itu, belum ada 'United Kingdom', yang ada adalah 'Kingdom of England' (Inggris + Wales).
Saat James Cook berlabuh di Batavia tahun 1770, negara mereka bernama 'Kingdom of Great Britain' (Inggris + Wales + Skotlandia).
Saat Sir Stamford Raffles menjadi Gubernur Jenderal Pulau Jawa tahun 1811-1816 dan Gubernur Bengkulu tahun 1818-1824, mereka sudah berubah menjadi 'United Kingdom of Great Britain and Ireland' (Inggris + Wales + Skotlandia + Irlandia). Begitu pula saat Alfred Russel Wallace melakukan penelitian di Nusantara tahun 1854-1862.
Saat pasukan mereka mendarat di Surabaya tahun 1945, negara mereka sudah berubah nama menjadi 'United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland' (Inggris + Wales + Skotlandia + Irlandia Utara).
Namun karena kebiasaan dan perubahaan sistem politik mereka tidak berpengaruh pada kita, saat ini kita masih menyebut mereka dengan sebutan 'Inggris'.